Tila Designer
Rabu, 31 Oktober 2012
Senin, 29 Oktober 2012
Minggu, 28 Oktober 2012
Teknik Drapping pada Dressform
Sudah lama niih saya gak memposting di Tila Designer. nahh, sekarang saya akan memberikan bagaimana Teknik Drapping Busana pada Dressform. sebelum saya menjelaskan TEKnik tersebut, terlebih dahulu saya akan menjelaskan Apa Itu Drapping????
Drapping dapat disebut juga dengan “memulir”. Memulir
berasal dari bahasa Jawa Kuno yaitu “pulir” yang berarti memutar, mengayunkan,
memilin, menjalin, meremas, memeras,
dan memintal. Teknik
draping atau memulir
adalah teknik memutar, mengayunkan, memilin,
menjalin, dan meremas selembar
kain di atas
dress form untuk mewujudkan suatu
pola busana yang
pas di badan
serta sesuai dengan
model yang diinginkan. Untuk
membuat pakaian dengan
teknik ini membutuhkan
lebih banyak bahan. Jika
mempunyai dress form dengan ukuran badan sendiri, maka membuat pakaian
dengan cara ini sangat menguntungkan,
karena tidak perlu mengepas dan hasilnya lebih memuaskan.Bahan yang digunakan dalam
pembuatan pola dengan teknik draping adalah kain blacu atau
kertas singkong, sedangkan
bahan yang digunakan dalam pembuatan pola dengan teknik konstruksi adalah kertas
pola. Pola dengan teknik draping dibuat langsung pada tiruan
badan manusia (dummy,
dress form, atau
paspop), sedangkan pola
dengan teknik kontruksi dibuat
dengan meja datar.
Pola dengan teknik
draping berbentuk tiga dimensi,
sedangkan pola dengan
teknik konstruksi berbentuk
dua dimensi. Pembuatan pola dengan
teknik draping dan
teknik konstruksi akan
sama-sama menghasilkan pola dasar,
tetapi pada teknik
daping pecah pola
sesuai model dapat
dibuat langsung di
atas dress form tanpa membuat pola dasar terlebih dahulu, sedangkan pada
teknik konstruksi pecah pola sesuai model dibuat dari hasil pengembangan pola
dasar berdasarkan ukuran badan seseorang yang telah dibuat sebelumnya.
Adapun Teknik Drapping Busana pada Dressform yaitu :
- Sampirkan kain ke dressform yang ukurannya sama dengan si pemakai.
- Bahan dipentul pada bagian belakang . pada bagian atas perlu diperhitungkan letak jatuh pakaian pada bagian dada, Jadi dalam menyampirkan kain kita perhitungkan letak jatuhnya pakaian pada badan secara keseluruhan. Setelah itu, baru dipentul pada bagian belakang agar kita mudah membentuk pada bagian dada dan drapir pada sisi.
- Membentuk drapir di bagian sisi kanan .Buatlah lipatan - lipatan di bagian sisi dan atur jarak serta besar lipit. kemudian tandai batas sisi kiri dan kanan menggunakan kapur jahit. Jadi, untuk mendapatkan polanya perlu kita tambahkan Kampuh.
- Selanjutnya membentuk hiasan pada bagian dada . Motif dapat disesuaikan dengan hiasan yang diinginkan. Aturlah jarak motif dengan tetap berpedoman dengan desain yang direncanakan.
- Menggunting ( cutting ) bahan hasil dari teknik drapping sesuai dengan tanda yang dibuat . sebagai kontrol hasil drapping dapat disesuaikan dengan ukuran pada pola yang ada atau dengan ukuran badan si pemakai. sementara untuk pola belakang dapat digunakan pola yang dikonstruksi.setelah itu, barulah dijahit dengan teknik yang tepat.
Teknik
Drapping pada Dressform
Sudah lama niih saya gak memposting
di Tila Designer. nahh, sekarang saya akan memberikan bagaimana Teknik Drapping
Busana pada Dressform. sebelum saya menjelaskan Teknik tersebut, terlebih
dahulu saya akan menjelaskan Apa Itu Drapping????
Drapping dapat disebut
juga dengan “memulir”. Memulir berasal dari bahasa Jawa Kuno yaitu “pulir” yang
berarti memutar, mengayunkan, memilin, menjalin, meremas, memeras,
dan memintal. Teknik draping atau memulir
adalah teknik memutar, mengayunkan, memilin,
menjalin, dan meremas selembar kain di atas
dress form untuk mewujudkan suatu pola
busana yang pas di badan serta sesuai
dengan model yang diinginkan. Untuk membuat
pakaian dengan teknik ini membutuhkan lebih
banyak bahan. Jika mempunyai dress form dengan ukuran badan sendiri, maka
membuat pakaian dengan cara ini sangat menguntungkan, karena tidak perlu
mengepas dan hasilnya lebih memuaskan.Bahan yang digunakan dalam pembuatan pola
dengan teknik draping adalah kain blacu atau kertas
singkong, sedangkan bahan yang digunakan
dalam pembuatan pola dengan teknik konstruksi adalah kertas pola.
Pola dengan teknik draping dibuat langsung pada tiruan badan
manusia (dummy, dress form, atau paspop),
sedangkan pola dengan teknik kontruksi dibuat
dengan meja datar. Pola dengan teknik
draping berbentuk tiga dimensi, sedangkan pola dengan
teknik konstruksi berbentuk dua dimensi.
Pembuatan pola dengan teknik draping dan
teknik konstruksi akan sama-sama menghasilkan
pola dasar, tetapi pada teknik daping pecah
pola sesuai model dapat dibuat langsung di
atas dress form tanpa membuat pola dasar terlebih dahulu, sedangkan pada teknik
konstruksi pecah pola sesuai model dibuat dari hasil pengembangan pola dasar
berdasarkan ukuran badan seseorang yang telah dibuat sebelumnya.
Adapun Teknik Drapping Busana
pada Dressform yaitu :
- Sampirkan kain ke dressform yang ukurannya sama dengan si pemakai.
- Bahan dipentul pada bagian belakang . pada bagian atas perlu diperhitungkan letak jatuh pakaian pada bagian dada, Jadi dalam menyampirkan kain kita perhitungkan letak jatuhnya pakaian pada badan secara keseluruhan. Setelah itu, baru dipentul pada bagian belakang agar kita mudah membentuk pada bagian dada dan drapir pada sisi.
- Membentuk drapir di bagian sisi kanan .Buatlah lipatan - lipatan di bagian sisi dan atur jarak serta besar lipit. kemudian tandai batas sisi kiri dan kanan menggunakan kapur jahit. Jadi, untuk mendapatkan polanya perlu kita tambahkan Kampuh.
- Selanjutnya membentuk hiasan pada bagian dada . Motif dapat disesuaikan dengan hiasan yang diinginkan. Aturlah jarak motif dengan tetap berpedoman dengan desain yang direncanakan.
- Menggunting ( cutting ) bahan hasil dari teknik drapping sesuai dengan tanda yang dibuat . sebagai kontrol hasil drapping dapat disesuaikan dengan ukuran pada pola yang ada atau dengan ukuran badan si pemakai. sementara untuk pola belakang dapat digunakan pola yang dikonstruksi.setelah itu, barulah dijahit dengan teknik yang tepat.
Langganan:
Postingan (Atom)